Minggu, 01 Desember 2013

SINOPSIS - NOVEL BELIEVE

Hai, smua... ketemu lagi dengan saya



 




Seperti kalian lihat, saya membuat postingan terbaru, yuhu*













Benar, sekali judul diatas udah ada, jadi kali ini saya membahas sebuah Resensi Novel .......Jadi, langsung aja ya Check it dude.



RESENSI BUKU FIKSI

BELIEVE
 

Penulis            : Morra Quatro
Penerbit           : GagasMedia
Kategori           : Romances
Cetakan          : Ke-1
Tebal               : viii + 212 Halaman
ISBN               : 979-780-526-3
                                   

Novel Believe yang bertemakan kepercayan akan cinta dan memiliki alur terbuka ini merupakan kumpulan cerita pendek karya Morra Quatro . Buku setebal 212 halaman ini membawa pembacanya untuk menanggapi lebih dalam bahwa kisah cinta yang disuguhkan dengan akhiran yang bahagia dan juga menyedihkan.
Novel ini diawali dengan sebuah prolog yang terkesan langsung menuju inti cerita antara Biru dan Langit, yang dipaparkan secara langsung percakapan mereka dalam komunikasi jarak jauh ,yaitu lewat telepon seluler. Langit dan Biru terlihat sangat Gigih bila Hubungan jarak jauh mereka akan berhasil dilewati. Dapat diketahui perwatakan mereka dalam dialog antartokoh yang ditulis oleh penulis . Biru mengatakan “yang harus aku lakukan adalah mencoba.” “ aku akan ngumpulin amin dari 40 orang, it sounds stupid, I know.. but I’ll do it”. Dan dibalas Langit dengan ucapan yang sama” “ You  know what.. aku akan mengumpulkan amin juga, sebanyak-banyaknya.” Ketika  Biru mengetahui bahwa mereka harus berpisah karena Langit ingin meneruskan Pendidikannya ke Universitas Islam di Kairo karena keinginan Ibunya sendiri. Rasa tertekan yang dialami Biru akibat perpisahannya dengan Langit membuat dirinya sendiri bersikap Represif. Kadang Biru terlihat cengeng dan merasa putus asa dengan keadaan hubungannya tersebut seperti yang dipapaparkan “saat aku tahu kamu adalah satu-satunya orang yang bersedia mendengarku menangis.” “kini, aku terisak.” Walapun begitu Biru bisa menutup perasaanya dalam keadaan berhubungan jarak jauh, terlihat dalam penuturan Biru “aku terbiasa menahan diri dari apa yang ku rasakan, yang ingin ku ucapkan.” “Untuk bersikap kuat, tenang, terlihat tegar atau berpura-pura kuat.”
Pada bagian pertama novel, Penulis menceritakan Biru yang mengingat kembali kenangannya ketika bersama Langit saat dia mengunjungi Jogja, dimana perbincangannya dengan Langit.Disini Penulis memaparkan Penokohan tentang Bunda Langit yang sangat menginginkan Langit untuk mendapatkan gelar Master Al-azhar seperti pemaparan Biru “ Bundamu ingin kamu dapat gelar Al-Azhar seperti semua anak laki-laki dirumah. . . “. “ dan nikah dengan gadis lulusan gontor atau Al-Azhar juga “. Mungkin disinilah tantangan terberat Cinta mereka berdua antara keinginan orangtua mereka masing-masing dan keinginan mereka untuk bersama, Hubungan mereka bisa dibilang tidak mudah.
Masih, pada bagian pertama Novel, Penulis secara apik menceritakan beberapa cerita tentang Tokoh yang berbeda, saat dibagian Kenangan Langit waktu kecil ketika dia memasuki sebuah pondok pesantren dan dimana saat dia di Jepara berkumpul di sebuah Lapangan Bola “Ia menghampiri Wolf yang berdiri tegak menjulang di sisi tiang gawang kayu.” bersama Wolf dan Attar Kakak tertua Langit, juga teman-teman yang lain. Kenangan yang ditulis penulis tentang masa Kecil Langit, tidak terlalu menyenangkan saat penulis menuturkan bahwa Lapangan bola dimana mereka berkumpul akan disegel kepala Sekdes, saat Aziz tokoh yang dipaparkan oleh penulis yang memilik watak sebagai Anak kecil yang sederhana yaitu “ hanya mengenakan sepotong celana pendek, berlari kencang tanpa alas kaki…Anak itu belum lama keluar dari karantina khitannya... “ dan memiliki daya ingat yang kuat“ katanya berisik, kang. Tiap sore menggangu aktivitas mesjid dan ketertiban masyarakat”. “ . . . ingatan kanak-kanak memang sungguh canggih” , Tiba-tiba datang menemui mereka di Lapangan Bola. Walaupun begitu, Wolf Kakak tertua Langit yang dipaparkan penulis berwatak  sangat fanatik dengan hobinya ini “ tiang gawang itu adalah yang kali pertama dia tangani pada hari kepulangannya” dan berwibawa juga sopan “ tanya Wolf pelan – masih dalam tekanan suara khas penuh wibawa.. “tanyanya, dalam tutur anak PM Gontor featuring Universitas Al-Azhar yang sangat khas, yang amat sopan itu” sangat terkejut dengan penuturan Aziz.
Masih dalam keterkejutan Langit beserta Kedua Kakak Tertuanya tersebut dan teman-teman yang lain, tak disangka datang seorang Sekdes yang dipaparkan penulis berwatak congkak ”meletakkan tangan dipinggang, lalu menunjuk-nunjuk”. “ Kedua tangannya terpasang lebih kencang pada pinggang” dan juga sangat tegas dan pemarah “ ndak boleh main disini lagi, Teriaknya ”. “ bocah-bocah gak iso diatur! “...“ Pak Sekdes melotot” .Datang bersama hansip di belakangnya menyuruh mereka untuk menyegel Lapangan Bola tersebut, karena sangat menganggu kegiatan Masjid di sampingnya. Zul teman masa kecil Jendra yang berwatak Pendendam dengan Pak Sekdes “ memusuhi pak sekdes sejak mereka dikejar-kejar gara-gara main petasan sehabis sahur pada bulan puasa” dengan tegas bahwa mereka bermain tidak menganggu kegiatan Masjid disampingnya, tetap saja penuturan Zul tidak terlalu di dengarkan oleh Pak Sekdes. Jendra, Zul, Attar dan langit menyusun strategi, saat mereka berada di rumah Langit. Attar yang dipaparkan berwatak cerdik dan banyak akal “ kita bisa singkirkan portalnya” menuturkan untuk menyingkirkan portal pada Lapangan Bola tersebut. Mereka menyetujui ajakan tersebut dan mengajak teman-teman yang lainnya, sebelum Wolf yang berwatak Soleh “ Wolf duduk disofa – baru selesai shalat – masih dengan koko, sarung, peci dan Al-qur’an kecil ditangannya” mendekati mereka untuk menunaikan kewajiban mereka terlebih dahulu. Mereka pun akhirnya melaksanakan strategi tersebut saat Hujan tiba, dan hal ini diketahui oleh Bunda Langit yang juga digambarkan seorang yang cemas terhadap anaknya“ Kan sudah ndak boleh main disana? Ujarnya cemas “. “ Bunda, gak usah khawatir”. Dan dengan watak keras kepala Attar “Astaga, Bunda, kita kan sudah besar.....” dia berlari paling akhir menyusul Teman-teman yang lainnya di Lapangan Bola.
Novel Believe ini, masih pada bagian pertama novel . Tetapi pada bagian ini sang Penulis menceritakan masa Lalu Biru saat SMA. Dan dimana dia menceritakan seseorang yang bernama Faris yang dipaparkan sang penulis yang wataknya mempesona  “ pada hari kedua Faris masuk disekolahku, sudah ada kakak kelas yang mengiriminya surat cinta “ , Terkenal “ setiap gadis yang dekat dengan Faris sejak kelas satu selalu jadi omongan “ , Ramah “ Faris mempunyai pandangan yang ramah” , dan juga Pintar “ Faris baru saja menjuarai olimpiade Kimia tingkat Nasional “. Tak kalah dengan Kakaknya Faris yaitu Faruq yang diceritakan Penulis sebagai orang yang berwatak Terkenal, Aktif dalam berbagai kegiatan , dan berjiwa kepemimpinan yang besar juga berprestasi “Faruq yang ketua OSIS, Pemimpin tim paskibra, pemenang olimpiade Kimia dan kapten tim sepakbola sekolah” .Tidak hanya itu Penulis menambahkan sedikit watak Faruq yang berlawanan dengan Faris dalam hal Playboy“ Faruq mempunyai banyak pacar “ dan juga angkuh dengan orang lain“ faruq bisa terlihat angkuh dengan caranya menatap orang “. Dalam Novel  ini saat  Biru bersekolah SMA dipaparkan penulis sebagai orang yang tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekolahnya sendiri apalagi dengan laki-laki tampan di sekolahnya terutama Faris. Tetapi karena Biru dan Langit sekelas membuat mereka semakin mengenal satu sama lain, saat mengerjakan tugas kelompok terutama saat di Laboraturium Biologi. Biru mengetahui bahwa Faris sudah memiliki seorang pacar dari pemberitahuan teman-teman sekelasnya, dia adalah Fara yang dipaparkan seorang penulis berwatak Baik dan Ramah “ namun, kak Fara tetap baik dan ramah” , Penyanyang “ dia sangat menyayangi Faris “ . Tapi tak diduga-duga hubungan mereka berakhir dengan pemberitaan heboh di sekolah mereka. Ketertarikan Faris terhadap Biru juga sudah mulai terlihat, tapi tetap saja Biru tidak ingin bepacaran dengan siapapun karena dia dimarahi Papanya bila ketahuan berpacaran. Tapi, penulis bisa menghadirkan rasa penyesalan dan kesedihan yang mendalam tentang seseorang yang bernama Faris meninggal saat menemui Biru dalam bagian ini.Dan bisa membuat pembaca bisa terbawa suasana.
Novel pada bagian kedua, diawali kisah Langit yang sudah berada Di Kairo , sebuah apartemen yang disewakan oleh KBRI.Di Kairo Langit tidak sendiri dia bersama, Jendra bersama pacarnya yaitu, Zahra yang dipaparkan penulis berwatak manja dan perhatian pada Jendra “ Zahra keluar dari pantry dengan sepasang cangkir kopi panas ditangannya. Ia ulurkan satu kepada Jendra “ . “ kemudian menyandarkan dirinya dengan nyaman kepada Jendra “ , Mahendra, dan Juga Fariel yang berwatak Anak pintar yang sederhana. Tidak hanya itu, Fariel tidak sendiri dia juga bersama pacarnya, yaitu Jasmisne seorang anak Dubes untuk Maroko yang ternyata juga adalah seorang mantan Jendra. Jasmine mengunjungi apartemen mereka ,berkumpul, dan juga bercengkerama bersama yang lainnya.Dalam bagian kedua cerita novel ini,Jasmine digambarkan penulis berwatak Tulus“ dengan tatapan seperti saat musim semi tahun lalu. Tulus. Tidak berubah “. “ dan setulus hati Jasmine “,Tidak Pendendam “ tetap saja tidak ada penghakiman, kemarahan atau kebencian apapun “ dan juga Sederhana “ Jasmin – tidak seperti yang mungkin dibayangkan banyak orang tentang anak jurusan teknik yang smart berprestasi – terlihat sangat biasa “.
Rahasia Jendra yang pernah berpacaran dengan Jasmine  tidak diketahui oleh semua temannya, terutama Fariel pacar baru Jasmine. Hingga rahasia itu terbongkar, ketika Jendra dan Fariel berada di lorong apartemen yang sempit.Awal pertengkaran mereka dipaparkan oleh penulis, saat Fariel memuji kecantikan dan keistimewaan jasmine kepada Jendra, dan Jendra sudah tahu segalanya tentang Jasmine, hingga akhirnya dia mengungkapkan rahasia yang tidak diketahui oleh Fariel, seperti yang dipaparkan Penulis dalam bagian novel kedua ini Jendra berwatak suka menyimpan rahasia dan kebohongannya sendiri  “ . . . karena kebohongan yang tak bisa lagi ditutupi”. “ setelah berbulan-bulan rahasia itu terkunci rapat “. Dapat diketahui bahwa latar yang kami dapat di bagian novel kedua ini adalah bersuasana pertengkaran antara Jendra dan Fariel ”Mereka saling menyeret, memukul, membanting. Hingga terakhir kali Jendra mendorong Fariel.” Pertengkaran Jendra dengan Fariel yang membicarkan Jasmine diketahui oleh Zahra pacarnya sendiri dia merasa marah dan kesal kepada Jendra“ marah, kesal – penuh penghakiman . ku rasa dia ingin menampar, kalau itu mungkin “. “ penuh kemarahan menatap Jendra “.
Masih pada bagian kedua cerita dalam Novel, tetapi penulis memaparkan cerita Biru saat dia ke Yogya bertemu dan berkumpul dengan teman-temannya , yaitu Zie dan juga Egit. Egit dan Zie dulunya adalah sepasang kekasih sama seperti Biru dan Langit, sayangnya mereka sekarang sudah tidak bersama lagi karena pertengkaran yang mempermasalahkan pernikahan, ketika  Zie menanyakan hubungan mereka selepas mereka sudah wisuda. Walaupun itu sudah lama berlalu, mereka tetap berteman hingga sekarang. Egit digambarkan oleh penulis berwatak kocak dan ramah “ ia kocak, hangat “ , walaupun dia sedikit tidak bisa merangkai kata-katanya sendiri “ yang sangat tidak pandai mengungkapkan pikiran atau perasaan dengan kata-kata. Aku tidak pandai, begitu juga Egit “. Dan Zie digambarkan oleh penulis berwatak ceroboh“ zie selalu menumpahkan apapun yang ia minum “ dan hampir sama dengan Egit tidak bisa merangkai kata-katanya sendiri untuk dibicarakan“ yang sangat tidak pandai mengungkapkan pikiran atau perasaan dengan kata-kata. Zie tidak pandai “. Sebenarnya penulis ingin menceritakan Cinta yang bisa menerima kembali walau itu dulunya adalah perpisahan yang pahit, seperti gambaran cerita cinta Zie dan Egit. Zie yang masih saja memiliki perasaan pada Egit, akhirnya mereka bisa bertemu lagi sama-sama memiliki perasaan yang sama.
Sama, pada bagian kedua cerita Novel, tapi dalam bagian ini penulis menceritakan cerita Langit tentang cerita Cinta Attar Kakak Langit, yang akhirnya bahagia menikahi temannya sendiri, yaitu Rein.Awal mula cerita cinta antara Attar dan Rein sangat rumit , karena Rein masih berpacaran dengan Elang , yaitu teman Attar , dan Rein berhubungan jarak jauh dengan Elang. Attar kembali ketempat dia mengenang pertemanannya dengan Elang , dan latar yang kami dapat dari pertemuan Attar dan Rein adalah disebuah pantai. Rein digambarkan oleh Penulis seseorang yang Sholeh dan sopan dalam berpakain “ Rein berjilbab, dan jilbabnya terulur dengan baik. Ia mengenakan kaos panjang yang cukup menutupi lekuk tubuhnya “ , dan juga cantik “Rein memiliki kulit kuning Langsat,sepasang matanya lebar, indah,dan alisnya lebat, sangat mirip dengan Kajol Devghan”. Dan attar juga digambarkan oleh penuli masih seseorang yang mudah bergaul dengan orang lain termasuk itu Rein pacar temannya sendiri “ salah satu alasan mengapa Attar kemudian orang yang memiliki teman-teman diseluruh pelosok nusantara
Saat Rein menemui Attar di Pantai, dia selalu menanyakan bagaimana keadaan Elang. Attar tidak memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi pada Elang kepada Rein, yang digambarkan oleh penulis pada bagian ini adalah seorang yang bisa menutupi kebohongan temannya sendiri “ dan kamu juga. . . terus nutupin kebohongan Elang selama sepuluh tahun ini”. Bahwa Attar sudah memiliki wanita lain yang tidak diketahui oleh Rein,tapi Rein masih Keukeuh dengan harapan bahwa Attar akan memberikan kabar tentang Elang kepada dirinya dan masih percaya dengan Elang “ It’s been such stupid ten years ...” “ aku selalu percaya dia pasti kembali. . . terus percaya begitu”. Kenyataan yang pahit akhirnya diketahui oleh Rein, dan Attar tidak bisa menutupi rahasia temannya sendiri pada kekasih temannya tersebut. Dengan berat hati, rein melepaskan Elang dengan wanita lain.Walau begitu, Attar juga tidak bisa membiarkan Rein bersedih dan dia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu mengenggam tangan Rein selamanya. Dan disinilah penulis memaparkan sebuah kisah cinta jarak jauh yang diakhiri dengan sebuah pengkhianatan . Penulis bisa membawa para pembaca pada pertengahan Novel dengan sebuah keraguan tentang cinta yang diakhiri pengkhianatan. Tapi, tetap saja Penulis bisa menyakinkan para pembaca bahwa Langit bisa mengambil hikmah dari cerita Attar kakaknya tersebut dengan tetap yakin bahwa cintanya tidak sama dengan kisah Cinta Rein dan Elang.
Bagian keempat Novel Believe ini, penulis menceritakan Papa dari Biru yang mempunyai watak pantang menyerah “ namun, tampaknya papa tidak pernah menyerah “. Dalam bagian novel ini, Biru dikenalkan oleh seseorang yang bernama Julian kenalan Papanya sendiri. Langit mengetahui Papanya tidak ingin melihat Biru tersakiti lagi setelah dia mengetahui anaknya dulunya pernah disakiti oleh Neil mantan Biru.Akhirnya Papanya memutuskan untuk mengenalkannya dengan orang yang menurut dia sendiri tidak akan menyakiti Biru. Tetapi, akhirnya Biru menuturkan kepada Papahnya bahwa dia sendiri sudah memiliki Pacar, yang tidak diketahui Papanya namanya adalah Langit.Biru merasa bahwa Papanya akan marah dengan penuturan Biru tentang Langit kepada Papanya.Tetapi, dia akhirnya membuang prasangka buruknya setelah mendengar kata “Amin” dari mulut Papanya Sendiri.
Masih pada bagian keempat novel, tapi penulis menceritakan kisah cinta antara Rara dengan Jendra kakak tertua Langit di hari pernikahannya sendiri.Dia yakin bahwa pernikahannya dengan Jendra akan berjalan dengan lancar, tetapi ada hal yang menggganjal hatinya. Troy mantan Rara akhirnya datang menemuinya saat pernikahan mereka akan segera digelar. Troy membujuk Rara kembali kepelukannya tetapi dia akhirnya memilih pilihannya sendiri dengan konsisten bahwa dia memilih Jendra yang telah membuatnya bisa menyatukan hatinya setelah pernah dihancurkan oleh Troy “ sudah banyak cerita tentang calon mempelai yang berubah pikiran pada saat-saat terakhir sebelum pernikahan. Aku tidak akan membuat itu terjadi pada Rasya “.
Akhir bagian Novel penulis menceritakan keinginan Langit untuk pulang ke Jakarta , menemui biru saat dia menyatakan bahwa dia ingin bersama dengan Biru saat dia berjanji untuk ketemuan di pinggir jalan Ibukota Jakarta. Dan akhirnya cerita di tutup oleh penulis dengan penuturan kedua kekasih tersebut ingin selalu bersama saat mereka berada di sebuah KOPAJA “Kopaja 57 ini penuh, tetapi setidaknya menyisakan dua kursi di belakang untuk aku dan Biru.
Sudut pandang yang banyak kami temukan pada novel Believe ini adalah sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, karena Penulis memuat tokoh Utama dari tokoh-tokoh lain, selain Biru dan Langit.Dan penulis lebih banyak menceritakan tokoh utama dari berbagai tokoh yang berbeda.

·         Latar                :
-       Tempat      :
1.    Lift gedung menara LIPI Sudirman : “Ketakutan itu rasanya mengejar di belakangku saat aku berlari dan menyelip masuk lewat pintu lift gedung menara LIPI Sudirman yang nyaris tertutup.”
2.    Terminal bus : “Aku mengangkat wajahku. Menatap jalanan, dan orang-orang yang berdiri di pemberhentian bus.”
3.    Stasiun Tugu : “Aku bersyukur pada Tuhan karena menghantarkanku pada siang hari di Stasiun Tugu.”
4.    Bandara : “Deru pesawat terdengar bising, datang dan pergi. ‘Saya Cuma ingin bertemu dengan kekasih sebelum dia berangkat ke Kairo naik Fly Emirates malam ini.’”

-       Suasana    :
1.    Tergesa-gesa dan lalu lintas yang macet : “Aku berlari melintasi lobi dan menemukan deretan panjang kendaraan yang nyaris tidak bergerak memenuhi Jalan Sudirman.”
2.    Mengharukan : “Sekarang aku sadar tangisku memang bisa pecah meraung kapan saja. Bersedih menangis sampai berdarah tidak akan mengubah apapun.
-       Waktu        :
1.    Siang : “Aku bersyukur pada Tuhan karena menghantarkanku pada siang hari di Stasiun Tugu.”
2.    Senja : “Matahari terlihat semakin membesar. Langit kian gelap. Oleh senja, mendung, dan kumpulan karbon yang menguap dari knalpot seluruh kota.”

·         Sudut Pandang           : Orang pertama pelaku sampingan
·         Gaya Bahasa              : Gaya bahasa yang digunakan penulis banyak sekaIi menggunakan
                                            kata-kata yang sulit dimengerti

Novel Believe ini juga memiliki beberapa kelebihan, terutama dalam perpaduan beberapa cerita yang menghadirkan tokoh utama secara berbeda, sudut pandangnya yang berganti-ganti, dan pembauran dalam cerita diolah secara jenius oleh penulis dengan membentuk banyak karakter dalam satu cerita. Penulis juga dapat menggunakan gaya bahasa yang unik dan menarik. Morra Quatro memberikan pandangannya mengenai cinta sebagai kepercayaan seperti kata-kata di dalam novel dengan harapan agar Langit dan Biru tetap bersama dalam usaha mereka mengumpulkan kata “ Amin “ dari beberapa tokoh lain yang mereka temui.
Kurang menariknya beberapa kumpulan cerita di dalam novel menjadikan  kekurangan novel seperti cerita pendek. Tidak hanya itu gaya bahasa yang digunakan terlalu susah untuk dimengerti. Cerita yang dipaparkan terlalu datar dan kurang menampilkan klimaks dalam cerita. Kekurangan yang lainnya juga terlihat jelas dalam novel yang ditulis oleh penulis dengan memfokuskan cerita tokoh-tokoh yang lain tentang cintanya  daripada tokoh utama dan ketelitian penggunaan bahasa daerah yang digunakan penulis masih kurang.
Dari novel Believe ini dapat kita simpulkan bahwa setiap kepercayaan, do’a dan usaha yang diyakini dengan baik serta serius akan menghasilkan kebahagiaan.
Amanat yang dapat kita petik dari novel Believe ini adalah tetaplah setia pada pasangan kita walaupun terpisahkan  oleh jarak dan waktu.





Terimakasih atas kunjungan kalian ke blog ini........









Bye-bye....Sayonara!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik dan juga sopan